Saat ini, dunia semakin terhubung melalui teknologi digital. Anak-anak pun semakin terbiasa dengan dunia digital, namun seringkali hal ini membuat kemampuan sosialisasi anak terganggu. Oleh karena itu, strategi sekolah dalam meningkatkan kemampuan sosialisasi anak di era digital menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Menurut Dr. Dewi Sukma, seorang psikolog anak, “Kemampuan sosialisasi anak merupakan kunci penting dalam perkembangan mereka. Dengan adanya teknologi digital, anak-anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar daripada berinteraksi langsung dengan teman-teman sebaya mereka. Oleh karena itu, strategi sekolah yang dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi anak di era digital menjadi sangat penting.”
Salah satu strategi yang bisa dilakukan oleh sekolah adalah dengan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam pembelajaran, namun tetap mengajarkan pentingnya interaksi sosial secara langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas kolaboratif kepada siswa, seperti proyek kelompok atau diskusi kelompok secara langsung.
Menurut Prof. Budi Santoso, seorang ahli pendidikan, “Penting bagi sekolah untuk memberikan pembelajaran yang seimbang antara teknologi digital dan interaksi sosial langsung. Anak-anak perlu belajar bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan teman-teman mereka, bukan hanya melalui media sosial atau pesan singkat.”
Selain itu, sekolah juga dapat melibatkan orang tua dalam mengembangkan kemampuan sosialisasi anak. Dengan melibatkan orang tua, anak-anak akan lebih terbiasa untuk berinteraksi dengan orang lain di luar lingkungan digital.
Dengan adanya strategi sekolah yang tepat, diharapkan anak-anak dapat tetap memiliki kemampuan sosialisasi yang baik di era digital ini. Sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara sehat dengan orang lain.