Peran guru dan sekolah dalam menyikapi perundungan di kalangan siswa sangatlah penting. Dalam konteks ini, guru dan sekolah memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa.
Perundungan atau bullying merupakan masalah serius yang dapat berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan emosional siswa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh UNICEF, perundungan dapat menyebabkan siswa mengalami depresi, kecemasan, bahkan berujung pada tindakan bunuh diri.
Menurut Dr. Dewi Retno Suminar, seorang psikolog pendidikan, peran guru sangatlah vital dalam mencegah dan menangani perundungan di sekolah. “Guru harus menjadi sosok yang tidak hanya mengajar materi pelajaran, tetapi juga membimbing dan memberikan perlindungan kepada siswa,” ujarnya.
Selain itu, sekolah juga memiliki peran yang sama pentingnya dalam menyikapi perundungan. Menurut studi yang dilakukan oleh UNESCO, sekolah yang memiliki kebijakan anti-perundungan cenderung lebih efektif dalam menangani kasus perundungan dan menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa.
Sebagai seorang guru, penting untuk selalu mengamati perilaku siswa dan merespon tindakan perundungan dengan tegas. Menurut Prof. Dr. Anies Al-Hady, seorang pakar pendidikan, “Guru harus menjadi contoh bagi siswa dalam bersikap santun dan menghormati satu sama lain. Jika ada kasus perundungan, guru harus segera bertindak dan melibatkan pihak sekolah untuk menyelesaikan masalah tersebut.”
Dengan demikian, peran guru dan sekolah dalam menyikapi perundungan di kalangan siswa sangatlah krusial. Dengan kerjasama yang baik antara guru, sekolah, dan orang tua, diharapkan kasus perundungan dapat diminimalisir dan lingkungan belajar yang aman dapat tercipta untuk semua siswa.