Perundungan adalah masalah serius yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Namun, peran sekolah sebagai agen perubahan sangat penting dalam menangani perundungan ini. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kasus perundungan di Indonesia masih cukup tinggi, dengan 1 dari 3 anak mengalami perundungan di sekolah.
Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Namun, sayangnya, perundungan masih sering terjadi di lingkungan sekolah. Hal ini tentu sangat merugikan bagi siswa yang menjadi korban perundungan. Untuk itu, peran sekolah sebagai agen perubahan sangat penting dalam menangani perundungan ini.
Menurut Dr. Erlinda K. Burton, seorang pakar psikologi pendidikan, “Sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam menangani perundungan. Sekolah harus memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya menghormati perbedaan, serta memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku perundungan.”
Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh sekolah adalah dengan memberikan pelatihan kepada guru dan staf sekolah tentang cara menangani perundungan. Hal ini dapat membantu mereka untuk lebih peka terhadap tanda-tanda perundungan dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegahnya.
Selain itu, sekolah juga perlu melibatkan orangtua dalam upaya menangani perundungan. Menurut Dr. Bryan Nelson, seorang ahli pendidikan, “Kerjasama antara sekolah dan orangtua sangat penting dalam menangani perundungan. Orangtua perlu terlibat aktif dalam mendukung anak-anak mereka dan memberikan pemahaman tentang pentingnya menghormati orang lain.”
Dengan adanya kerjasama antara sekolah, guru, staf sekolah, dan orangtua, diharapkan perundungan di lingkungan sekolah dapat diminimalisir. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua siswa, tanpa ada yang merasa takut atau terancam. Dengan demikian, peran sekolah sebagai agen perubahan dalam menangani perundungan sangatlah penting untuk dilakukan.