Sejak dulu, pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan untuk meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan dengan tuntutan global. Salah satu perdebatan yang terus berlangsung adalah antara sekolah berbasis kurikulum nasional dan kurikulum internasional. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun pertanyaannya adalah, mana yang lebih unggul?
Sekolah berbasis kurikulum nasional biasanya mengacu pada Kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di Indonesia dan mengakomodasi nilai-nilai lokal. Menurut Prof. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, kurikulum nasional merupakan landasan penting dalam membangun karakter generasi muda Indonesia.
Di sisi lain, kurikulum internasional seperti Cambridge International Curriculum atau International Baccalaureate menawarkan pendekatan yang lebih global dan menekankan pada keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja yang semakin kompetitif. Menurut Dr. James Heckman, seorang pakar ekonomi dan pemenang Nobel, kurikulum internasional dapat membantu meningkatkan daya saing individu di pasar global.
Namun, beberapa ahli pendidikan juga menyoroti kelemahan kurikulum internasional, seperti kurangnya akomodasi terhadap budaya lokal dan biaya yang cukup tinggi. Menurut Prof. Dr. Hadi Suwasono, Guru Besar Pendidikan Universitas Negeri Malang, penting bagi pendidikan Indonesia untuk tetap mempertahankan nilai-nilai lokal dalam proses pendidikan.
Dalam konteks ini, penting bagi sekolah dan pemerintah untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kurikulum. Sebagai negara yang kaya akan budaya dan nilai-nilai lokal, sekolah berbasis kurikulum nasional masih memiliki peran yang penting dalam membangun karakter generasi muda Indonesia. Namun, tidak ada salahnya juga jika kita membuka diri terhadap kurikulum internasional sebagai tambahan untuk meningkatkan daya saing global.
Dengan demikian, sebenarnya tidak ada yang lebih unggul di antara sekolah berbasis kurikulum nasional dan kurikulum internasional. Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan kedua sistem pendidikan ini secara bijak untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas dan siap bersaing di era globalisasi. Seperti yang dikatakan oleh Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat kita gunakan untuk mengubah dunia.” Jadi, mari kita bersama-sama membangun masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.